MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI
Kembali kepada Mpu Gni Jaya yang menurunkan Sapta Rsi, kawitan (leluhur) langsung dari Maha Gotra Pasek, Tangkas dan Bendesa (MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI), yang juga merupakan kawitan (leluhur) langsung dari “Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapretisentananya.
Mpu Gni Jaya mempunyai putra 7 orang atau yang sering disebut Sapta Rsi diantaranya :
MPU KETEK
Kembali kepada Mpu Gni Jaya yang menurunkan Sapta Rsi, kawitan (leluhur) langsung dari Maha Gotra Pasek, Tangkas dan Bendesa (MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI), yang juga merupakan kawitan (leluhur) langsung dari “Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapretisentananya.
Mpu Gni Jaya mempunyai putra 7 orang atau yang sering disebut Sapta Rsi diantaranya :
MPU KETEK
Mpu Ketek berputra 2 orang yaitu Sanghyang Pemacekan dan Arya Kepasekan. Sanghyang Pemacekan juga berputra 2 orang, yang pertama Mpu Pemacekan kemudian pergi ke Pasuruhan, lalu pindah ke Majapahit. Putra yang kedua adalah seorang putri bernama Ni Dewi Girinatha. Sedangkan Arya Kepasekan juga mempunyai 2 orang putra yaitu : Kyayi Agung Pemacekan dan Ni Luh Pasek. Mpu Pemacekan di Majapahit mempunyai 3 orang putra yakni Ni Ayu Ler, Mpu Jiwanatha dan Arya Pemacekan. Kemudian Kyayi Agung Pemacekan berputra 2 orang yaitu Kyayi Pasek Gelgel dan Kyayi Pasek Denpasar. Mpu Jiwanatha mempunyai putra Kyayi Agung Padang Subadra, lebih lanjut Arya Pemacekan mempunyai putra Ni Luh Pasek dan Kyayi Agung Pemacekan. Kyayi Agung Pemacekan berputra Kyayi Agung Pasek Subadra dan Kyayi Pasek Tohjiwa. Kedua putra beliau ini berperan pada awal jaman Kerajaan Gelgel. Seterusnya Kyayi Agung Pasek Subadra berputra Pasek Subadra menjadi Pandhita dengan gelar Dukuh Suladri, ia berasrama di Taman Bali Bangli. Dan yang terkecil adalah Pasek Kuru Badra. Kemudian Kyayi Pasek Tohjiwa berputra; Pasek Tohjiwa menjadi tabeng wijang Kerajaan Gelgel, adik-adiknya adalah Pasek Tanggun Titi, Pasek Penataan, Pasek Antasari, Pasek Alas Ukir, Pasek Langlang Linggah, Pasek Besang, Pasek Duda, Pasek Wanagiri, Pasek Medaan, Pasek Bantiran, Pasek Pupuan dan Pasek Sanda. Sedangkan Pasek Subrata menurunkan Pasek Subrata Bale Agung, De Pasek Sadra, De Pasek Tawing dan De Pasek Mubutin. Dukuh Suladri di pesraman Tamanbali menurunkan I Gde Pasek Sadri, Pasek Sadra yang menjadi Pandhita bergelar Dukuh Sakti Pahang, Ni Luh Sadri diperistri oleh Sri Angga Tirtha Ksatrya Tirtha Arum. Luh Sadra diambil oleh Dalem De Madya.
Sedangkan Pasek Kuru Badra menurunkan Pasek Padangrata di Padang. Pasek Subadra Bale Agung menurunkan De Pasek Subrata menjadi Pandhita dengan gelar Dukuh Sidawa menurunkan Gde Pasek Tulamben di Tulamben. Selanjutnya Dukuh Sidawa menurunkan Wayan Sibetan, Made Desa, Wayan Tubuh, De Pasek Subrata, Ia ikut pembrontakan I Gusti Agung Maruthi. Dukuh Sakti Pahang menurunkan Ni Luh Pasek Sadri dikawini oleh Kyayi Agung Anglurah Pinatih, yang kedua De Pasek Pahang, ia menjadi Pandhita dengan gelar Dukuh Titi Gantung, ia yang memperlihatkan kesaktiannya kepada Anglurah Pinatih Kasiman, sehingga akhirnya Anglurah Pinatih Kesiman mengungsi ke Desa Minggir daerahKarangasem, putra Dukuh Sakti Pahang yang ketiga adalah Pasek Sadri. Dukuh Titi Gantung menurunkan 3 anak yaitu Gurun De Pasek Sadra menjadi Pandhita bergelar Dukuh Sampaga, putra yang kedua Gurun Made Sadri, sedangkan yang ketiga Gurun Nyoman Sadriya dan yang paling kecil bernama Dukuh Bukit Salulung. Dukuh Sampaga menurunkan dua putra yaitu Made Pacung Mengwi, dan yang kedua Pasek Munggu yang bergelar Dukuh Sampagi.
Sekian banyaknya keturunan Mpu Ketek, mereka masing-masing mempergunakan pungkusan Pasek Tohjiwa, Pasek Tangguntiti, Pasek Padang Subadra, Pasek Wanagiri, Dukuh Sakti Pahang, Dukuh Sampaga, Dukuh Sampagi, Dukuh Bukit Salulung sebagai jati dirinya, sebagai pertanda keturunan Mpu Ketek.
MPU KANANDA
Sedangkan Pasek Kuru Badra menurunkan Pasek Padangrata di Padang. Pasek Subadra Bale Agung menurunkan De Pasek Subrata menjadi Pandhita dengan gelar Dukuh Sidawa menurunkan Gde Pasek Tulamben di Tulamben. Selanjutnya Dukuh Sidawa menurunkan Wayan Sibetan, Made Desa, Wayan Tubuh, De Pasek Subrata, Ia ikut pembrontakan I Gusti Agung Maruthi. Dukuh Sakti Pahang menurunkan Ni Luh Pasek Sadri dikawini oleh Kyayi Agung Anglurah Pinatih, yang kedua De Pasek Pahang, ia menjadi Pandhita dengan gelar Dukuh Titi Gantung, ia yang memperlihatkan kesaktiannya kepada Anglurah Pinatih Kasiman, sehingga akhirnya Anglurah Pinatih Kesiman mengungsi ke Desa Minggir daerahKarangasem, putra Dukuh Sakti Pahang yang ketiga adalah Pasek Sadri. Dukuh Titi Gantung menurunkan 3 anak yaitu Gurun De Pasek Sadra menjadi Pandhita bergelar Dukuh Sampaga, putra yang kedua Gurun Made Sadri, sedangkan yang ketiga Gurun Nyoman Sadriya dan yang paling kecil bernama Dukuh Bukit Salulung. Dukuh Sampaga menurunkan dua putra yaitu Made Pacung Mengwi, dan yang kedua Pasek Munggu yang bergelar Dukuh Sampagi.
Sekian banyaknya keturunan Mpu Ketek, mereka masing-masing mempergunakan pungkusan Pasek Tohjiwa, Pasek Tangguntiti, Pasek Padang Subadra, Pasek Wanagiri, Dukuh Sakti Pahang, Dukuh Sampaga, Dukuh Sampagi, Dukuh Bukit Salulung sebagai jati dirinya, sebagai pertanda keturunan Mpu Ketek.
MPU KANANDA
Mpu Kananda hanya berputra seorang yaitu Sang Kula Dewa, menjadi Pandhita dengan gelar Mpu Sweta Wijaya. Mpu Sweta Wijaya berputra 3 orang yaitu : Sang Kulputih yang tertua bergelar Mpu Dwijaksara. Beliaulah yang menyusun pegangan “Seha” atau “Anteban” buat para pemangku di Bali . Pustaka suci ini bernama “Sang Kulputih”, putra yang kedua bernama Mpu Wira Sang Kulputih pergi ke Pasuruhan. Putranya yang ketiga bernama Ni Arya Swani. Mpu Wira Sang Kulputih berputra Ni Luh Sorga dan Ki Dukuh Sorga, ia pergi ke Bali . Inilah yang menurunkan para Pemangku Kulputih di Besakih. Demikianlah keturunan Mpu Kananda yang mempergunakan pungkusan Pasek Sorga.
MPU WIRADNYANA
Mpu Wiradnyanapun berputra hanya seorang saja, yang bernama Mpu Wiranatha yang juga bergelar Mpu Purwanatha. Beliau berasrama di hutan Tumapel, beliau berputra Mpu Purwa dan Ken Dedes. Ken Dedes dipersunting oleh Tunggul Ametung sebelum akhirnya dikawini oleh Ken Arok setelah dapat mengalahkan Tunggul Ametung, inilah yang menurunkan Raja-raja Jawa selama 4 Abad. Mpu Purwa berputra Arya Tatar dan Ni Swaranika. Arya Tatar pindah ke Bali dan mempunyai putra yang diberi nama Ki Gusti Pasek Lurah Tatar dan Ni Rudani. Ki Gusti Pasek Lurah Tatar menurunkan De Pasek Tatar yang kemudian menurunkan Pasek Tatar di Bali . Pungkusan Pasek Tatar di Bali dengan keturunannya yaitu Pasek Penataran, Pasek Tenganan, De Pasek Mangku Bale Agung, Pasek Bale Agung Buleleng dan Pasek Pidpid. Sekian banyak keturunan Mpu Wiradnyana masing-masing mempergunakan pungkusan Pasek Penataran, Pasek Tatar, Pasek Telengan dan Pasek Pidpid.
MPU WITHADHARMA
MPU WITHADHARMA
Mpu Withadharma mempunyai putra seorang bernama Mpu Wiradharma. Mpu Wiradharma pergi ke Pasuruhan. Disana beliau berputra 3 orang yaitu: Mpu Lampita, Mpu Pastika dan Mpu Pananda. Mpu Pastika dan Mpu Pananda nyukla Brahmacari (tidak menikah seumur hidupnya) lalu pergi ke Bali . Mpu Lampita berputra Mpu Dwijaksara. Beliau yang diminta oleh Patih Gajah Mada ke Bali untuk meperbaiki Parhyangan-Parhyangan di Bali agar orang-orang Bali Aga menjadi senang dan tunduk kepada Kerajaan Majapahit. Beliau ke Bali diiringi oleh putra dan cucu-cucunya. Putra satu-satunya beliau yang sudah tua yaitu Ki Patih Ulung. Ki Patih Ulung beputra 2 orang yaitu Ki Bendesa Manik Mas dan Kyayi Gusti Smaranatha. Ki Bendesa Manik Mas menurunkan Kyayi Bendesa Mas sedangkan Kyayi Gusti Smaranatha berputra Ki Gusti Rare Angon yang selanjutnya beliau berputra Kyayi Agung Pasek Gelgel. Beliau menjabat sebagai Raja di Bali antara tahun 1343-1350 Masehi sebelum Adipati Kresna Kepakisan datang ke Bali , didampingi oleh patihnya yaitu Kyayi Padang Subadra.
Kyayi Bendesa Mas hanya mempunyai putri-putri saja, oleh karena itu beliau tidak mempunyai keturunan. Sedangkan yang banyak menurunkan adalah Kyayi Agung Pasek Gelgel dan Bendesa. Sekarang keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel yang berleluhur Mpu Withadharma tersebar di seluruhBali , termasuk “Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapratisentannya merupakan keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel. Demikianlah banyaknya keturunan Mpu Withadharma, masing-masing memakai nama Pasek Gelgel, Pasek Bandesa, Pasek Tangkas, Pasek Dukuh Bungaya dan Pasek Dukuh Subandi.
MPU RAGARUNTING
Kyayi Bendesa Mas hanya mempunyai putri-putri saja, oleh karena itu beliau tidak mempunyai keturunan. Sedangkan yang banyak menurunkan adalah Kyayi Agung Pasek Gelgel dan Bendesa. Sekarang keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel yang berleluhur Mpu Withadharma tersebar di seluruh
MPU RAGARUNTING
Mpu Ragarunting adalah Mpu yang kelima dari Sanak Sapta Rsi. Beliau berputra satu orang bergelar Mpu Wira Runting atau nama lainnya Mpu Paramadaksa. Mpu Paramadaksa pergi ke Pasuruhan, lalu kemudian ke Majapahit. Di sana beliau berputra Mpu Wira Ragarunting dan Ni Ayu Wira Ragarunting, Ni Ayu Wira Runting.
Mpu Wira Ragarunting menurunkan De Pasek Lurah Kabayan, De Pasek Lurah Tutuwan, De Pasek Lurah Salahin. Ketiga putra-putri ini pergi keBali . De Pasek Lurah Kabayan menurunkan De Pasek Lurah Kabayan Wangaya dan De Pasek Kabayan Penebel. De Pasek Lurah Tutuwan kawin dengan Gunaraksa, putri Arya Timbul. Ia diputusi keluarga oleh saudara-saudaranya karena menyembah Arya Timbul alias Arya Buru, putra Prabhu Airlangga dengan seorang gadis gunung. Pasek Lurah Tutuwan ini berputra I Made Bendesa Banjar Crutcut. De Pasek Lurah Salahin menurunkan De Pasek Salahin Tojan. De Pasek Salahin Tojan menurunkan Bandesa Simpar, selanjutnya De Bandesa Simpar menurunkan I Wayan Kabayan Tulamben.
Demikianlah keturunan Mpu Ragarunting tersebar diBali dengan pungkusan masing-masing diantaranya Pasek Salahin, Pasek Kubayan dan Pasek Tutuwan.
MPU PRATEKA
Mpu Wira Ragarunting menurunkan De Pasek Lurah Kabayan, De Pasek Lurah Tutuwan, De Pasek Lurah Salahin. Ketiga putra-putri ini pergi ke
Demikianlah keturunan Mpu Ragarunting tersebar di
MPU PRATEKA
Mpu Prateka berputra seorang yaitu Mpu Pratekajnana atau disebut pula Mpu Pratekayadnya, beliau juga pergi ke Pasuruhan. Disini Beliau berputra Sang Prateka, Ni Ayu Swaranika dan Ni Ayu Kamareka. Sang Prateka berputra De Pasek Kubakal, ia kembali ke Bali dan menurunkan De Pasek Pasaban, De Pasek Rendang, De Pasek Nongan, De Pasek Prateka Akah, Ki Dukuh Gamongan dan Ki Dukuh Blatungan. Ki Dukuh Gamongan menurunkan Ki Dukuh Gamongan Sakti dan Ki Dukuh Prateka Batusesa. Sekianlah keturunan Mpu Preteka masing-masing dengan pungkusan Pasek Prateka,Pasek Kubakal dengan pusat di Kubakal – Rendang, Pasek Dukuh Gamongan, Pasek Dukuh Belatung dan Pasek Nongan.
MPU DANGKA
MPU DANGKA
Sama halnya dengan Mpu Prateka, Mpu Dangka juga sedikit pratisentananya, beliau berputra seorang yaitu Mpu Wira Dangkya, beliaupun pergi ke Pasuruhan kawin dengan Dewi Sukerthi menurunkan tiga orang putra-putri yaitu : Sang Wira Dangka, Ni Ayu Dangki dan Ni Ayu Dangka. Sang Wira Dangka juga kembali ke Bali , lalu menurunkan Ni Rudani, De Pasek Lurah Kadangkan, De Pasek Lurah Ngukuhin dan De Pasek Lurah Gaduh. De Pasek Lurah Kadangkan berputra I Pasek Taro, I Pasek Penida, I Pasek Bangbang dan I Pasek Banjarangkan. Demikian juga De Pasek Lurah Ngukuhin berputra I Pasek Nyalian, I Pasek Ngukuhin, I Pasek Pucangan, I Pasek Gaduh Blahbatuh dan I Pasek Gaduh di Banjar Watugiling.
Demikianlah keturunan Mpu Dangka masing-masing membawa pungkusan Pasek Kedonganan, Pasek Kadangkan, Pasek Ngukuhin, Pasek Gaduh, Pasek Dangka, Pasek Penida dan Pasek Taro.
Demikianlah keturunan Mpu Dangka masing-masing membawa pungkusan Pasek Kedonganan, Pasek Kadangkan, Pasek Ngukuhin, Pasek Gaduh, Pasek Dangka, Pasek Penida dan Pasek Taro.
pasek sanda sebenarnaya keturunan pasek apa ?tolong infonya,suksme.
BalasHapusPasek Tohjiwa Semeton
Hapuskawitan pasek prateka dimana ya? suksema.
BalasHapusPusatnya di Bali ada di Kubakal Desa Pempatan Menanga Karangasem
Hapussetau saya pure pusat prateka di Dukuh Belatung, dan prasasti preteka di bakas..
HapusSuksema , tiyang Kawulan Ida Mpu Prateka. Khayangan Kawitan Ring Dukuh Belatung. .. dumogi Rahayu...
Hapusyg mana bernama pasek alas ukir
BalasHapussy dr sulteng, menurut penuturan orang tua sy keturunan Pasek Gelgel. rmh orang tua di bali di Br. Dukuh Desa Adat Tangeb Kelurahan Abianbase mengwi badung. mohon petunjuk klw ada yg tahu sejarah keturunan / leluhur kami. suksma
BalasHapussilahkan klik BABAD PASEK GELGEL via google
Hapusdisana terurai jelas silsilah pasek gelgel
masih banyak umat hindu di bali, bingung mencari jati diri, asal muasal leluhurnya, karena catatan tentang hal itu memang tidak ada, bahkan ada warga dadia tertentu pecah menjadi beberapa kelompok yang berbeda keyakinan asal usul leluhur mereka, delematis memang...
BalasHapustermasuk keluarga saya pecah keyakinan, ada yang percaya kawitan pasek kayu selem ada yang percaya (termasuk saya) kawitan gelagah putih.
Hapussilsilah pasek lengkap sekali
BalasHapusMampir ya...!!!
BalasHapushttp://pasekdukuhbungaasahdurenbeduuran.blogspot.com/
sanak sapta rsi itu urutan yang sebenarnya siapa saja? thx
BalasHapussaya mau tau rincian pasek gaduh beserta sejarah perjalanannya
BalasHapustlg siapa saja bantu beri saya informasi
om swstyastu ...... naweg niki, tityang mataken,,kluarga tityang kasengguh Pasek Denpasr....sane takinin tityang,,,Pura Pasek Denpasar nika dije ngih,,, mohon infonya ngih semeton sami
BalasHapusdukuh segening?
BalasHapusAntara Mpu Dwijaksara (Gajah Mada) dengan Ki Gusti Agung pasek Gelgel (Gajah Mada) dlm uraian diatas sangat timpang krn berselisih 5 generasi. menurut penelitian saya Mpu Dwijaksara diperintah ke Bali oleh Gajah Mada (1330-1359) diiringi putranya bernama Mpu Wijaksara, Mpu Wijaksara inilah yg diangkat menjadi Patih di kerajaan Bali Age/Bedahulu (patihnya Sri Tapohulung) dengan gelar Ki Patih Ulung. Dalam peperangan dengan Majapoahit th. 1343 semua senopati kerajaan bedahulu tewas, sedangkan yg tertinggal hanya ki Patih Ulung, maka Ki patih Ulung diangkat menjadi caretaker Raja Bali dengan gelar Ki Gusti Agung Pasek Gelgel (1343-1351). Setelah Sri Krsna Kepakisan tiba di Bali maka kedudukannya diserahkan kepada Sri Krsna Kepakisan, sedangkan Gusti Agung Pasek gelgel (dh. Ki Patih Ulung. dh. Mpu Wijaksara) kembali menjadi patih sedangkan patih agung diserahkan kepada Arya Kepakisan. Rakyat Bali age mengadakan pemberontakan (th. 1352) shg. Ki patih Ulung (Gusti Agung pasek Gelgel) kembali diangkat menjadi Patih Agung untuk menentramkan rakyat Bali Age. setelah aman dan pemberontakan berhenti, Arya kepakisan meminta kembali jabata tsb, untuk menghindarkan perselisihan berlanju maka Ki patih Ulung (dh. Gusti Agung pasek Gelgel, dh. Mpu Wijaksara) mengundurkan diri dan memilih menjadi Bendesa di Desa mas dengan Gelar baru Jro Bendesa Manik Mas. Jadi kesimpulan pengkajian saya adalah : Mpu Wijaksara=Ki Patih Ulung=Gusti Agung Pasek Gelgel = Bendesa Manik mas I yaitu putra dari Mpu Dwijaksara yg diperintah oleh Gajah Mada th. 1330 mengatur parahyangan di Bali. dikemudian hari anak dari Rare Angon juga memakai nama Gusti Agung Pasek Gelgel, tetapi bukan sebagai Raja Bali spt postingan diatas diangkat oleh Gajah Mada, melainkan sebagai pejabat kerajaan Gelgel pada masa raja Waturenggong dan Majapahit sudah runtuh
BalasHapuskalau seperti itu pasek gelgel dan pasek bendasa manik mas itu sama ya?
Hapusmohon pencerahan
Mohon kajian tentang kawitan Pasek Biya di Keramas, Gianyar.
BalasHapussuksma
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMohon kajian tentang kawitan Pasek Biya di Keramas, Gianyar.
BalasHapussuksma
Saya adalah keturunan pasek tatar pidpid.yg ada dipidpid.mohon untuk leluhur pertama kali, knapa bisa pasek tatar pidpid bisa disana? Trima kasih.
BalasHapusSebagai orang Bali, kita sudah seharusnya mengetahui silsilah leluhur kita. Sebagai toko online budaya seni hindu dan bali, tokobukuhindu.com menyediakan Silsilah Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
BalasHapuskenapa suatu generasi pasek dijadikan patokan, apa karena pernah menjadi raja di Bali beberapa waktu? karena diatas itu tentu masih ada sebeluem dan sebelumnya lagi.......
BalasHapusSaya pasek gelgel namun tak tau pura kawitan..dimanakah pura kawitan untuk pasek gelgel
BalasHapuskalau pasek Peturun/peturun/ kawitan saya di desa wongaya itu termasuk keturun ,ama yah, suksma
BalasHapusjeg ruwet masalah kepasekan nah
BalasHapusNapi perbedaan pasek kayu selem dengan pasek yg lain..?mohon pnjelasan
BalasHapusCoba google catur sanak bali mula
HapusPasek Kayu Selem berleluhur Mpu Semeru, Pasek Sapta Resi berleluhur Mpu Gnijaya. Mpu Semeru dan Mpu Gnijaya adalah 5 bersaudara (Panca Resi/Panca Tirta).
HapusMohon penjelasannya tentang Pasek Bun Pulasari
BalasHapusPasek Padang Subrata dan Pasek Padang Subadra apakah sama niki Semeton???
BalasHapusPasek carang sari dimana ngih pure kawitanya??? Suksma
BalasHapusMohon informasi dari pasek gelgel mana kira2 kami yang ada di desa wongaya gede
BalasHapusapa bener pasek thojiwe yang tertua
BalasHapusSuksma Postingannya sangat menambah wawasan, Rahayu sareng sami🙏
BalasHapusSuksma Postingannya sangat menambah wawasan, Rahayu sareng sami��
BalasHapusApakah pasek gobleg satu keturunan dengan pasek gelgel
BalasHapusMungkin ada yg tau tentang Dadia Agung pasek gelgel pegatepan, mohon penjekasannya, apakah pura itu merupakan pusat dari keturunan sanak sapta resi ?
BalasHapusMungkin ada yg tau tentang Dadia Agung pasek gelgel pegatepan, mohon penjekasannya, apakah pura itu merupakan pusat dari keturunan sanak sapta resi ?
BalasHapusDadia pasek gelgel pegatepan ada di pegatepan desa adat gelgel tapi dadia agung pasek pegatepan bukan pura pusat dari keturunan sanak sapta resi………...pura pusat sanak sapte resi kalua dibaca dari silsilsh keturunan Mpu gni jaya ada di pura lempuyang madya ...yen rereh saking babad .. sukseme
HapusJk memang benar pasek padang subadra berasrama di taman bali bangli terus yg berpahriyangan di desa padang itu pasek apa tolong di perjelas agar tepat keturunan dr pasek padang subadra menyembah hatur baktinya kepada leluhur pasek padang subadra( rincikan data dan fakat yg lengkap biar tdk ada jwaban nak mule keto)
BalasHapusmpu kuturanya itu saodaranya mana ya
BalasHapuskayaknya ini ndak tau asal usul kayaknya ini
BalasHapusadmin,mungkin ada yg tau silsilah atau babad pasek bendesa dalam guliang.tiang nak perantauan.
BalasHapusSaya Pasek Gelgel, dan Kawitan saya disebelah timur pura Dasar Buana Gelgel, yaitu di Pamerajan Kyayi Agung Pasek Gelgel..
BalasHapusMenurut saya mungkin disana dulu rumahnya Kyayi Agung, karena memang disana terdapat bale lengkap yg sangat kuno yaitu Sakaroras, Sakulu, dan Bale Daja yaitu Bale Penangkilan raja. Walau sekarang sudah direnovasi modern.
BalasHapusTes
BalasHapusKawitan pasek bendesa dimana nggih?
BalasHapusYening wenten semeton sane uning babad utawi lotar / buku sane mneyebutkan lelangit titiang dalem/ arya/ pasek kramas sane jenek ring tamanbali nunas infonya mangda titiang jenar sebagai referensi nyiwi leluhur ...suksma..dados info. 087861560894 suksma
BalasHapusMohon pencerahan untuk Pasek Padangsari (silsilah lengkapnya serta kawitanya dimana) suksme
BalasHapusBanyak pertanyaan tapi dak ada yg nge respon
BalasHapusAdmin mhn pencerahannya nggih, klo Pasek Gobleg, masuk diPasek napi nggih..? 🙏🙏🙏
BalasHapus